Kondisi
perekonomian Aceh hingga triwulan II tahun 2011 ini (q-to-q) menunjukkan
pergerakan yang membaik hingga mencapai 1,55 persen (tanpa migas) dan mencapai
1,31 persen (dengan migas).
Kinerja
perekonomian Aceh juga meningkat baik secara semesteran (c-to-c) maupun tahunan
(y-on-y). Secara semesteran yaitu sebesar 5,54 persen (dengan migas) dan 6,38
persen (tanpa migas). Secara tahunan, mencapai sebesar 5,47 persen (dengan
migas) dan mencapai 6,25 persen (tanpa migas).
Hampir
semua sektor di Aceh mengalami pertumbuhan ekonomi yang menguat dan lima sektor
mencapai pertumbuhan positif di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Aceh.
Pertumbuhan tertinggi yakni pada sektor pertanian sebesar 2,24 persen dan
terendah pada sektor pertambangan dan penggalian yaitu minus 0,60 persen.
Nilai
PDRB Aceh atas dasar harga berlaku sebesar Rp 20,92 triliun (dengan migas) dan
sebesar Rp 17,50 triliun (tanpa migas). Berdasarkan harga konstan 2000, sebesar
Rp 8,63 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp 7,63 triliun (tanpa migas).
Kumulatif
nilai PDRB atas dasar harga berlaku hingga semester I tahun 2011 sebesar Rp
41,32 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp 34,59 triliun (tanpa migas).
Sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp 17,15 triliun (dengan migas)
dan sebesar Rp 15,15 triliun (tanpa migas).
Semua
sektor ekonomi mengalami peningkatan nilai tambah bruto dengan nilai tambah
bruto terbesar pada sektor pertanian sebesar Rp 5,88 triliun. Sebaliknya, nilai
terkecil pada sektor listrik dan air bersih sebesar Rp 0,10 triliun (Rp 97,49
milyar).
Struktur
PDRB Aceh dengan migas bahwa tujuh dari sembilan sektor memberikan peranan yang
besar bagi perekonomian Aceh. Dua sektor diantaranya yaitu sektor pertanian
sebesar 28,10 persen dan sektor perdagangan, hotel dan restauran sebesar 15,88
persen merupakan sektor yang mendominasi perekonomian Aceh. Akumulasi kedua
sektor ini hingga mencapai 43,98 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar