Setiap manusia diperkaya dengan keinginan, kemauan dan rasa malas itulah yang disebut dengan sifat. Sifat-sifat tersebut sudah terberikan dari lahir (given), sifat-sifat tersebut dapat dijadikan sebagai modal dasar bagi manusia untuk memperbaiki aktifitas dan kreatifitasnya baik di hadapan allah amaupun dihadapan makhluknya.
Dengan sifat
keinginan manusia dapat meraih sesuatu yang dicita-citakan, dengan sifat malas
manusia bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, semua itu tergantung
bagaiman me-manage apa yang disebut dengan sifat itu.
Dalam bahasa
tasawuf, untuk lebih mudahnya ada dua hal yang perlu di pertarungkan yaitu
keinginan untuk berbuat baik yang disebut dengan nurani, sedangkan keinginan
untuk menentang perintah atau disebut dengan nafsu. Apabila dalam mempertarungkannya
manusia lebih memenangkan atau condong kepada nuraninya maka segala tindakannya
akan mengarah kepada perintah allah dan pahala tetapi sebaliknya apabilah
aktifitasnya didominasi oleh kemenangan nafsu maka, tindakan orang tersebut
akan lebih mengarah kepada perbuatan yang jahat dan cenderung menentang
perintah.
Sifat malas
semata-mata tidak disebabkan oleh betapa beratnya energi yang dikeluarkan untuk
melakukan sebuah ibadah, tetapi lebih dikarenakan dominasi nafsu yang
menghalanginya. Jika kita melihat seseorang yang jatuh dilakukan demi
mendapatkannya akan terasa ringan semua, meski yang sebenarnya pekerjaan itu
terbilang dalam kategori perbuatan yang berat. Begitu juga sebaliknya,
perbuatan yang ringan seperti sholat, zakat, puasa dll adalah perbuatan yang
ringan tetapi akan merasa berat dilakukan jika dalam diri ini di dominasi oleh
kokohnya bangunan nafsu. Maka dari itu benar hadits Nabi, Bahwa pada saat ini
kita telah berpindah dari jihad yang kecil menuju jihad yang besar yakni jihad melawan
hawa nafsu dikatakn oleh Nabi saw,
رجعتممنجهادالأصغارالىجهادالأكبر
Engkau telah kembali dari jihad yang kecil ke jihad yang besar,
رجعتممنجهادالأصغارالىجهادالأكبر
Engkau telah kembali dari jihad yang kecil ke jihad yang besar,
Sabda Nabi
saw di atas memberikan peringatan kepada kita bahwa, yang paling sulit dalam
hidup ini adalah memerangi hawa nafsu. Dan perjuangan ini membutuhkan waktu
yang panjang, berbeda dengan peperangan yang melawan tentara musuh.
Jadilah
orang yang bisa mengendalikan hawa nafsu, karena itu adalah kemenangan yang
hakiki dan juga hawa nafsu akan membuat kita sengsara sepanjang masa, di dunia
dan di akhirat kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar