Banda Aceh,
Pemerintah Pusat menetapkan Provinsi
Aceh menjadi salah satu lumpung pangan di Indonesia. Ditetapkannya Aceh sebagai
lumbung pangan ini sudah masuk dalam master plan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar
mengungkapkan, ada tujuh item yang diajukan antara lain Aceh sebagai lumbung
pangan, pelabuhan bebas Sabang, revitalisasi industri, jembatan yang
menghubungkan Banda Aceh-ke pulau Aceh dan percepatan jalan higway, tetapi
pemerintah pusat hanya menampung item pertama sebagai lumbung pangan.
Untuk itu, menurut Wagub, Aceh sudah
memasukkan empat item dalam masterplan pembangunan ekonomi Aceh, sebagai pusat
pangan nasional dalam arti menyeluruh, meliputi pertanian, perkebunan,
peternakan, kelautan dan perikanan.
Dikatakan,. dalam rapat yang akan
dilaksanakan dalam waktu dekat ini di Bogor dengan Presiden dan Wakl Presiden
serta sejumlah menteri terkait, saya akan mengajukan empat aitem yang merupakan
program andalan pembangunan Aceh di masa mendatang, paling tidak kita harus
mendapat 5 triliun,"harap Nazar.
"Tujuan kita masukan empat item
tersebut dalam masterplan untuk segera menghilangkan angka kemiskinan,
memakmurkan para petani dan nelayan di Aceh, karena selama ini angka kemiskinan
masih relative tinggi," jelas Nazar dengan didampingi sejumlah kepala
SKPA.
Nazar menyatakan, empat sektor yang
kita masukan dalam master plan tersebut untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat Aceh, sehingga masyarakat bisa lebih mandiri tampak adanya
ketergantungan terhadap minyak dan gas alam yang saat ini produksinya terus
menurun.
"Untuk itu pemerintah Aceh
sekarang sangat butuh perhatian serius dari Pemerintah Pusat agar sektor
tersebut harus dapat dimasukkan ke dalam master plan Nasional, sehingga Aceh
bisa dapat minimal Rp triliun dari setiap proyek itu sehingga Aceh bisa
membangun industrinya sendiri.
Tidak Akan Bergantung
Dikatakan, apabila Aceh berhasil
melaksanakan program lumbung pangan, maka Aceh tidak akan bergantung lagi
dengan daerah lain dan ini menjadi nilai tambah sendiri terhadap Aceh. Program
tersebut akan mulai berjalan dari tahun 2011 hngga 2014 untuk tahap pertama.
Untuk mencapai keberhasilan program master plan lumbung pangan, pemerintah Aceh
akan menfokuskan empat item tersebut.
Selain itu, untuk meningkatkan
produksi padi, Pemprov Aceh akan membangun pabrik produksi padi di daerah
penghasil padi terbanyak serta memfungsikan kembali lahan sawah yang sempat
tidur, serta pembelian gabah petani dengan harga yang sesuai, sehingga petani
tidak menjualnya lagi ke Sumatera Utara.
Saat ini lahan sawah yang ada di
Aceh seluas 700 ribu hektar, sedangkan lahan yang berproduksi hanya sekitar 380
ribu hektar. Hal itu disebabkan pengairan yang tidak normal artinya air untuk
mengairi sawah sesekali ada, serta lahan sawah tidur yang tidak difungsikan
oleh pemiliknya.
"Untuk meningkatkan produksi perkebunan
sawit, pemerintah Aceh akan meminta perusahaan sawit agar mengolah bahan baku
hingga menjadi minyak harus di Aceh dan tidak diperbolehkan diolah
diluar," ujar Wagub.
Dalam bidang perikanan, tambah
Wagub.. Aceh akan dijadikan pemasok ikan terutama ikan tuna, dan pelabuhan
Lampulo Kota Banda Aceh akan dijadikan sentral atau pelabuhan induk yang
bertaraf international kemudian pelabuhan penyangga berada di Idi, Kabupaten
Aceh Timur serta Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar