Jerami padi...mungkin jika kita
mendengar nama jerami padi bayangan sebagian besar orang adalah tumpukan batang
padi yang teronggok di pematang sawah tanpa ada yang memperdulikan bagaimana
kondisinya dan pada akhirnya akan dibakar sebagai sampah pertanian. Namun tidak
semua orang tahu bahwa jerami padi juga memiliki kekuatan yang dahsyat sebagai
bahan baku briket, pakan ternak, pupuk, bahkan bahan baku gas hidrogen dan
minyak diesel. Jika selama ini jerami hanya dibakar sebagai sampah pertanian
maka tahukah anda pembakaran jerami di sawah-sawah ternyata memberikan
keuntungan positif selain hanya memproduksi asap dan bau. Pembakaran jerami
oleh petani secara tak langsung mengembalikan unsur hara jerami ke dalam tanah,
membunuh bakteri patogen yang ada dalam tana, dan ikut mengurangi gulma yang
ada di lahan pertanian. Hasil pembakaran jerami berupa selulosa akan lebih cepat
diserap tanah dalam kondisi abu karena kandungan protein dan karbonnya sudah
terpecah. Dengan demikian tanpa disadari pembakaran jerami juga menguntungkan
tanah secara tak langsung.
Jerami padi juga bisa digunakan sebagai briket bahan
bakar. Nilai kandungan jerami padi bila digabung dengan bunkil jarak dan sekam
padi bisa mencapai 5500 kcal/kg belum lagi ditambah kulit kedelai yang bisa
dimanfaatkan sebagai briket. Briket jerami padi tentu bisa menjadi alternatif
bahan bakar bagi masyarakat di pedesaan untuk menghemat biaya bahan bakar dari
minyak atau gas. Karena briket jerami padi lebih bersih dan tidak mengandung
racun seperti hal-nya briket batubara yang menghasilkan gas oksida nitrit (NOx)
dan oksida sulfur (SOx). Jerami padi selain digunakan sebagai tempat biakan
jamur merang juga dapat berfungsi sebagai campuran makanan ternak karena
kandungan protein yang cukup memadai. Jika kita melihat daerah-daerah yang
kering di pulau Jawa maka peternakan sapi di daerah tersebut sering mengalami
kekurangan pakan sapi, mengapa kita tidak mencoba mengolah jerami padi sebagai
bahan baku alternatif pakan sapi? Walau kandungan gizi jerami padi lebih rendah
dari rumput galah atau rumput gajah namun tidak ada salahnya mencoba jerami
sebagai pakan ternak sampingan untuk sapi di daerah kering.
Kegunaan lain dari
jerami padi adalah sebagai penghasil bio-ethanol atau gas hidrogen. Dengan
menggunakan reaksi hidrolisis pada jerami padi akan didapatkan ethanol untuk
bahan bakar mesin giling dan kendaraan bermotor. Dan jika membutuhkan gas untuk
pembangkit listrik maka proses gasifikasi dari jerami padi mampu memproduksi
gas hidrogen untuk menyalakan turbin listrik. Hasil gasifikasi jerami padi
berupa bubuk abu bisa digunakan sebagai campuran briket atau pupuk organik. Bukan
main betapa banyaknya fungsi jerami padi yang selama ini dianggap sebagai
limbah pertanian ini.
Melihat banyaknya fungsi jerami padi tersebut sudah
selayaknya para petani mulai dibekali pengetahuan dan keterampilan bagaimana
memanfaatkan jerami padi pasca panen di pedesaan. Jumlah jerami padi yang cukup
melimpah tentunya mampu menghasilkan nilai tersendiri bagi kaum petani di
Indonesia begitu juga para peternak yang bisa menjadikan jerami padi sebagai
makanan samping selain makanan pokok hewan ternak seperti daun dan rerumputan.
Tata cara pengelolaan limbah pertanian ini tentunya ditujukan untuk
kesejahteraan kaum petani sendiri sehingga mereka mampu mengelola pertanian dan
hasil-hasilnya tanpa harus merambah ke kota untuk mencari penghasilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar